Kisah menyedihkan dialami Ahmad Fatih Asyifa (3), warga Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik. Bayi ini mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, dan kelumpuhan setelah menjalani operasi hernia di RS Siti Khodijah di Sepanjang, Sidoarjo. Penderitaan Fatih itu diketahui setelah pihak keluarga dan penasihat hukumnya, M Sholeh, mendatangi Komisi E (bidang kesejahteraan masyarakat) DPRD Jawa Timur, Senin [...]
Kisah
menyedihkan dialami Ahmad Fatih Asyifa (3), warga Desa Banyuurip,
Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik. Bayi ini mengalami gangguan
penglihatan, pendengaran, dan kelumpuhan setelah menjalani operasi
hernia di RS Siti Khodijah di Sepanjang, Sidoarjo.
Penderitaan Fatih itu diketahui setelah pihak keluarga dan penasihat
hukumnya, M Sholeh, mendatangi Komisi E (bidang kesejahteraan
masyarakat) DPRD Jawa Timur, Senin (3/10/2011). “Sebelumnya, anak saya
seperti anak umumnya, bisa bicara, bermain, dan juga berjalan,” ujar
Rumikan, ayah Ahmad Fatih, kepada wartawan.
Sekitar Juni 2011, Fatih dibawa ke RS di kawasan Wiyung, Surabaya,
untuk menjalani pemeriksaan di poli umum karena buah zakarnya besar
sebelah. Seminggu kemudian, bayi ini diperiksa dokter spesialis.
Hasilnya, bocah ini divonis hernia dan harus dioperasi.
Hasilnya, bocah ini divonis hernia dan harus dioperasi.
Namun, orangtua Fatih, Rumikan (41) dan Nur Solikah (37), menjanjikan
sekitar 2-3 bulan lagi karena tidak punya uang untuk biaya operasi yang
menghabiskan sekitar Rp 3 juta-Rp 4 juta. “Saya sampaikan masih belum
punya uang. Kata dokter enggak apa-apa menunggu uangnya dulu,” tuturnya.
Akhir Juli, Fatih panas tinggi. Sang ibu membawanya ke bidan desa
yang kemudian dirujuk ke RS Siti Khodijah. Lalu, operasi hernia digelar,
Selasa (5/7/2011) pagi. Beberapa jam kemudian, Fatih koma dan
kejang-kejang sehingga dimasukkan ke ruang ICU. “Kata dokter, itu reaksi
obat bius,” ujar Ny Nur Solikah.
Keesokannya, orang tua Fatih meminta anaknya dirujuk ke RSU Dr
Soetomo Surabaya. Sampai di Instalasi Rawat darurat (IRD), Fatih
dimasukkan ke ruang ICU. Setelah 15 hari dan panas tinggi mereda, bayi
itu boleh dibawa pulang dengan bekal obat-obatan.
“Hernianya sudah sembuh. Tapi, anehnya, sekarang anak saya lemas,
tidak bisa melihat, pendengaran juga terganggu. Padahal, sebelum
dioperasi anak saya bisa berjalan, bermain, berbicara,” jelas Ny Nur
Solikah.
Penasihat hukum keluarga Ahmad Fatih, M Sholeh, mengatakan, Fatih
kemarin dirawat inap di RSU Dr Soetomo untuk mengetahui duduk
persoalannya. Rencananya, Selasa (4/10/2011), Sholeh akan mendatangi RS
Khodijah untuk mengklarifikasi kasus ini.
“Karena, menurut saya, RS ini tidak punya iktikad baik, kondisi koma kan dari sana, jadi harus diusut,” ujar Sholeh.
“Karena, menurut saya, RS ini tidak punya iktikad baik, kondisi koma kan dari sana, jadi harus diusut,” ujar Sholeh.
Sholeh telah menyiapkan gugatan. “Tuntutan kami minimal semua biaya
pengeluaran dari awal sampai akhir ditanggung RS,” tutur Sholeh.
SURABAYA, KOMPAS.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PENGUMUMAN PENTING